Sekilas Senyum Cerah

Rumah Cerdas, berawal dari sebuah kerinduan kami untuk bercengkerama dengan anak-anak dengan muatan edukatif. Alangkah ceria mereka (anak-anak), alangkah cerdas mereka, lucu-lucu penuh dengan keinginan bereksplorasi dengan gagasan-gagasan heroik dan semangat membara menaklukkan yang ada didepannya, dan terus beruji coba dengan keinginan menemukan hal-hal baru.
Tetapi tidak sedikit dari mereka yang termatikan kreatifitasnya, muncul dibenak penulis (owner RC) sebuah ungkapan bijak dari orang bijak (dalam sebuah buku) "pelepah pisang dapat menjadi seekor kuda perang atau dapat menjadi Pistol, Tembak terbaru atau bahkan rudal yang hebat". Dan kenyataannya banyak dari mereka terpasung tanpa disadari karena sikak pervecsionis dari orang-orang dewasa yang disekitarnya (maaf termasuk sebagian guru dan ortu).
Saat itu tahun 2007, saya Naini Kurniawati, A Md bersama Asmawi Anwar (suami istri) mencoba mengajak anak tetangga 3 anak untuk belajar bareng, terutama belajar Baca (usia 4 tahun) dengan menggunakan Methode Cantol Roudloh yang diakses dari Bandung (penemu Ibu Erna dengan Pak Yudi/ beliau juga sepasang suami istri) untuk itu lembaga ini kami beri nama LBB ROUDHOH. Ternyata anak yang kami latih baca dengan metode Bermain, Bernyanyi dan bercerita tersebut dapat membaca pada pertemuan yang ke 30. Masih belum puas kami masih mencoba lagi ke beberapa anak dan ternyata sesuai dengan slogan ROUDHOH 32 x pertemuan anak dapat membaca. Ternyata hal itu benar setelah itu kami berani memunculkan bendera LBB ROUDHOH dengan mendapat izin operasional dari Dinas Pendidikan Ponorogo 421.9/1378/405.43/2008 tertanggal 13 Mei 2008.
Sejak itu jumlah peserta pembelajaran semakin tambah termasuk dari luar kota. Sementara dari kami muncul ide baru untuk melakukan pendekatan pembelajaran Matematika secara asyik dan kami ketemu Ibu H. Septi Peni Wulandari penemu JARIMATIKA, kemudian muncul gagasan baru Pendampingan belajar yang membuat anak mendapat porsi perhatian secara maksimal dari Pembimbing, karena hakekatnya mereka (anak-anak) cerdas, bayangan yang ada pada kami "betapa berat seorang guru harus membagi konsentrasi ke 30 s/d 40 peserta didik". Berawal dari beberapa ide dan muatan tersebut maka lebih tepat kami membuat bendera/lembaga yang baru sesuai harapan kami bahwa anak-anak memang cerdas dan harus tetap cerdas. Maka berdirilah "RUMAH CERDAS"

0 komentar: